Menurut catatan RiskIQ Inc, sebuah perusahaan keamanan cyber menjelaskan bahwa memang ada beberapa hacker dan cybercriminal lain yang masih menggarap segmen sama yaitu penyerangan dan menyebarkan malware secara random di situs apapun.
Akan tetapi, tren mulai berubah karena tidak sedikit dari serangan dan aksi para cybercriminal tersebut mulai merambah sisi iklan yang dipasang oleh para pebisnis di internet.
Dikutip dari WSJ , rata-rata iklan yang dipasang di internet telah disusupi oleh malware buatan para cybercriminal. Tidak hanya itu, ada pula malware yang sengaja didesain untuk menyaru sebagai sebuah iklan dan dapat menjaring banyak korban ketika mereka meng-kliknya.
Sebelumnya, tidak ada yang menyangka bahwa sisi periklanan akan terbebas dari aksi para hacker jahat dan cybercriminal karena dirasa tidak menguntungkan, namun sekarang ini pemikiran itu sepertinya harus berubah.
Dalam catatan RiskIQ Inc, di tahun 2013 saja, ada setidaknya 284 ribu iklan yang berbahaya beredar di internet. meningkat pesat dibandingkan tahun 2012 (205 ribu) dan tahun 2011 (70 ribu).
Rata-rata desain dari iklan 'beracun' itu dalam bentuk pop-up yang akan muncul secara langsung. Ketika pengguna internet dengan sengaja atau tidak sengaja meng-klik tombol OK, maka malware yang dibuat akan terunduh secara otomatis.
Sampai sekarang ini, model serangan seperti itu sudah menyebar dan digunakan oleh banyak pencipta malware di seluruh dunia. Belum diketahui secara pasti berapa korban yang sudah jatuh.
0 komentar